David R. Hawkins, MD., Ph.D. |
Selamat hari kemerdekaan buat Indonesia tercinta.
Semoga dengan bertambahnya umur kemerdekaan Indonesia, warga indonesia semakin makmur dan sejahtera.
MERDEKA !!!
(intermezzo)
"Tulisan ini sangat bagus buat kehidupan kalian ke depannya, Jadi baca lah sampai habis dan seksama"
Postingan kali ini bukan lah membahas tentang kemerdekaan indonesia, karena itu semua sudah di wakili oleh sahabat-sahabat blogger yang lain.
Tapi kali ini membahas tentang energi sebuah perasaan.
"Perasaan mempunyai energi?"
"Ya, malahan sangat mempengaruhi psikis kita entah itu positif atau negatif ."
Penasaran?
Silahkan baca lebih lanjut.
Teori ini di temukan oleh David R. Hawkins, MD., Ph.D., dalam risetnya yang berjudul Qualitative and Quantitative Analysis and Calibration of The Level of Human Consciousness dia menemukan bahwa perasaan dan emosi mempunyai tingkatan dan energi yang berbeda.
Makin penasaran?
lanjuuutttt !!!!
Dia telah memetakan setiap level emosi dari 0(kematian) - 1000(pencerahan), yang mana semakin tinggi level emosinya semakin bagus buat psikis kita dan begitu juga sebaliknya. Titik tolak adalah angka 200 yaitu emosi Berani, level dimana kita bisa melakukan perubahan, yang mana jika nilai nya semakin turun akan membuat kualitas hidup kita menjadi ke arah yang negatif, dan jika nilai nya naik akan membuat aspek kehidupan duniawi maupun rohani menjadi lebih baik.
Rasa malu(20) adalah emosi yang sedikit di atas kematian, emosi ini sangat menguras energi kita bahkan membuat trauma berkepanjangan, dan emosi ini terkunci rapat di bawah alam sadar dan hanya bisa di padamkan jika ada kemauan yang sangat kuat.
Sedangkan nilai tertinggi adalah pencerahan(1000), pasti kalian pernah
bertanya-tanya kenapa seorang Nabi melakukan dakwah mereka dengan cara
pencerahan tidak dengan peperangan atau pemaksaan, karena jika seseorang
menemukan sebuah pencerahan dalam hidupnya, energi psikis nya akan
semakin baik otomatis pencerahan yang di terima akan tetap di pegang
teguh.
Inilah skema level energi dari masing-masing emosi atau di sebut juga The Map of Consciousness :
Kematian (0)
Rasa Malu (20)
Rasa Bersalah (30)
Putus Asa/Apatis(50)
Kesedihan Mendalam (75)
Takut (100)
Nafsu Keinginan (125)
Marah (150)
Bangga (175)
Berani (200)
Pasrah/Ikhlas (250)
Kemauan (310)
Penerimaan (350)
Berpikir (400)
Cinta (500)
Bahagia (540)
Damai (600)
Pencerahan (700-1000)
Merah : Emosi Negatif
Kuning : Titik tolak/ batas antara emosi negatif dan positif
Hijau : Emosi Positif
Inilah skema level energi dari masing-masing emosi atau di sebut juga The Map of Consciousness :
Kematian (0)
Rasa Malu (20)
Rasa Bersalah (30)
Putus Asa/Apatis(50)
Kesedihan Mendalam (75)
Takut (100)
Nafsu Keinginan (125)
Marah (150)
Bangga (175)
Berani (200)
Pasrah/Ikhlas (250)
Kemauan (310)
Penerimaan (350)
Berpikir (400)
Cinta (500)
Bahagia (540)
Damai (600)
Pencerahan (700-1000)
Merah : Emosi Negatif
Kuning : Titik tolak/ batas antara emosi negatif dan positif
Hijau : Emosi Positif
Dari skema diatas kita dapat ambil kesimpulan untuk menimalisir emosi negatif dalam diri kita karena itu sangat menganggu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik..
"Lalu RyoVenom, bagaimanakah cara nya menimalisir emosi negatif itu?"
Tanpa kalian sadari, setiap agama sudah memberi cara menimalisir nya yaitu dengan cara BERDOA, ya dengan cara yang hampir setiap agama menganjurkan nya kita sudah dapat menimalisir emosi negatif itu.
"Tapi RyoVenom, gue sudah hampir setiap malam berdoa tapi kehidupan ku juga belum membaik apakah loe mencoba membohongi gue?"
Eiiittsss, sabar dulu sebelum kalian ngomel-ngomel dan nyantet diriku, masih ada penjelasan kenapa jika kita sudah berusaha menimalisirnya tapi belum berhasil, silahkan lanjut bacanya.
Ketika kita memanjatkan Doa, yang berperan adalah Ego Personality(Bagian Diri), sedangkan EP emosi berbeda dengan EP Doa, didalam bawah sadar kita banyak sekali EP dan mereka saling mempengaruhi. Karena itu jika yang dominan adalah EP emosi negatif daripada EP di saat berdoa, maka sudah jelas EP emosi negatif ini akan menganggu keyakinan, kekhusyukan, keikhlasan dan kepasrahan yang membuat berkurang nya kualitas Doa kita.
"Lalu RyoVenom, bagaimana agar EP emosi positif bisa lebih dominan daripada negatif?"
Ingin punya kehidupan yang lebih baik ya?
heheh.
Akan saya buat quote aja :
"Latih lah diri anda untuk merasakan emosi positif di sekeliling anda, seperti emosi cinta, damai, dan bahagia. Karena itu sangat berpengaruh besar bagi kehidupan baik secara fisik, materi maupun mental, emosi dan spiritual"
"Heem, tanya lagi Ryovenom beberapa saran bisa saya lakukan, tapi tidak dengan cinta karena saya jomblo?"
Saya juga Single kok, tapi bisa merasakan emosi cinta di sekeliling saya. #BukanPromosi
Cinta itu bukan hanya berpusat harus punya pasangan, anda bisa mencintai ortu anda, adik dan kakak anda, sahabat anda, peliharaan anda, dsb. Maupun mencintai nyamuk yang selalu menemani di saat anda tidur maupun tikus yang selalu ngeband di rumah anda.
Tapi, jangan pernah mencintai pacar orang lain, hehe. Karena itu malah membuat kita membangkitkan emosi Negatif "Nafsu Keinginan" yang membuat kita malah tidak bahagia dan susah merasa damai.
Gimana menarik kan Tulisan saya yang ini, jika kalian menganggap nya menarik mohon komentnya dan sharenya ke teman-teman anda semua.
Di akhir tulisan saya akan membuat quote dari tulisan ini :
"Jika anda merasa kenapa kehidupan anda tidak bisa lebih baik, berdoalah kepada Tuhan agar di berikan cinta, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup anda, efeknya anda bisa lebih dekat ke Maha Kuasa, dan Otomatis emosi negatif dalam diri anda berkurang dan kehidupan yang lebih baik akan mudah di raih"
sumber : http://ryovenom.blogspot.com/2013/08/ternyata-perasaan-ada-energinya.html
0 Komentar untuk "Ternyata Perasaan ada Energinya"